Ensiklopedia Peninggalan Sejarah Madiun

“Sejarah bukanlah seni bernostalgia, tetapi sejarah adalah ibrah, pelajaran yang bisa kita tarik ke masa sekarang, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik”. Kalimat yang disampaikan Ahmad Fuadi tersebut mengandung makna yang medalam dan sekaligus menyampaikan pesan bahwa orientasi belajar sejarah tidak ke masa lalu tetapi ke masa depan. Untuk mendapat nilai-nilai dari peristiwa masa lalu tentunya akan bersinggungan dengan peninggalan-peninggalannya yang bisa dijumpai dan ditelusuri. Jika peristiwa masa lalu tersebut tidak ada jejak dan faktanya maka dianggap nihil. Untuk itulah buku ini disusun sebagai salah satu upaya untuk mengungkap peristiwa dibalik peninggalan sejarah Madiun.
Madiun berkembang layaknya dinamika sejarah pusat-pusat kehidupan umat manusia. Tidak sedikit peristiwa regional dan nasional yang berlatar di wilayah ini. Sehingga tidak mengherankan kalau di wilayah ini dijumpai peninggalan-peningalan sejarah, baik yang bersifat material maupun immaterial. Khusus untuk peninggalannya yang bersifat material ada yang berupa tempat dan perangkat ibadah/pemujaan, makam, monumen, sekolah, prasasti, dan lain-lainnya. Peninggalan-peninggalan ini belum sepenuhnya dapat diungkap secara utuh dan terang benderang. Ada yang masih berupa serpihan-serpihan, bahkan ada yang masih samar-samar dan penuh misteri. Walaupun begitu, buku ini layak dijadikan sebagai pematik penulisan sejarah madiun, referensi, daya gugah, sumber kesadaran sejarah, dan pesona perlawatan masa lalu. Hal tersebut penting dikarenakan manusia tanpa masa lalu akan terjebak oleh kemasakinian dan kemasadepanan yang problematis. .

Judul: Ensiklopedia Peninggalan Sejarah Madiun

ISBN:

Edisi: Cetakan ke-1 Desember 2025

Penulis: Muhammad Hanif

Penerbit: CV. AE MEDIA GRAFIKA

Ukuran: C5 (15 x 23)

Halaman: vi + 162

Cetak: Warna

Jilid: Softcover

Harga: Rp.200.000,00